Friday, November 22, 2013

Biografi Beberapa Sahabat Perawi Hadits



1.      Abu Hurairah
                Beliau meriwayatkan hadits sebanyak 5374 buah. Di antara jumlah tersebut, 325 buah Hadits disepakati oleh Bukhary Muslim, 93 buah diriwayatkan oleh muslim sendiri (infrada bihi Muslim). Dalam meriwayatkan Hadits dikalangan para sahabat ia menduduki rangking pertama.
a.       Nama lengkap dan tanggal kelahirannya
Nama aslinya adalah Abdurahman bin Sakhr ad-Dausi al-Yamani. Ia dilahirkan pada tahun 19 sebelum hijriah.
b.      Peristiwa Penting yang di alami
Ia pernah diangkat menjadi pegawai di Bahrein pada masa khalifah Uma bin Khatab, akan tetapi kemudian ia diberhentikan, karena kebiasaannya yang terlalu banyak meriwayatkan hadis. Kebiasaan ini bertentangan dengan kebijaksanaan Umar bin al-Khatab yang padas aat itu sedang memperketat periwayatan Hadits. Pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib ia menolak diangkat menjadi pegawai. Akan tetapi pada masa Muawiah ia menerima menduduki jabtan sebagai penguasa di Madinah.
c.       Tanggal wafatnya
Beliau meninggal di al-‘Alq pada tahun 59 hijriah.[1]

2.      Ibn Umar
                Hadits yang beliau riwayatkan sebanyak 2630 buah. Di antara jumlah tersebut, yang muttafaq ‘alaih , sebanyak 170 buah, yang infrada bihi’l-Bukhary sebanyak 80 buah danyang infrada bihi Muslim sebanyak 31 buah. Dalam periwayatan Hadits dikalangan para sahabat ia menduduki rangking kedua.



a.       Nama lengkap dan tanggal kelahirannya
Abdullah binUmar atau biasa disebut juga dengan “Ibn Umar” (anak Umar bin al-Khatab) lahir pada tahun 10 Sebelum hijriah. Ia termasuk salah seorang dari empat sahabat yang mendapat gelar “Abdullah”.
b.      Tanggal wafatnya
Beliau meninggal pada tahun 74 hijriah.[2]

3.      Anas bin Malik
                Hadits yang beliau riwayatkan sebanyak sebanyak 2286 buah. Di antarajumlah tersebut, yang muttafaq ‘alaih sebanyak 168 buah, yang infrada bihi’l-Bukhary sebanyak 8buahdan yang infrada bihi Muslim sebanyak 70 buah.[3] Dalam periwayatan Hadits dikalangan para sahabat ia menduduki rangking ketiga.
a.       Nama lengkap dan tanggal kelahirannya
Nama lengkapnya adalah Anas bin Malik bin an-Madhar bin Dhamdham bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ganam bin Addi bin an-Najar al-Anshari. Ia juga dikenal dengan nama kunyahnya Abu Hamzah. Anas bin Malik dilahirkan pada tahun 10 sebelum hijriah.
b.      Tanggal wafatnya
Beliau wafat pada tahun 93 hijriah di Bashrah

4.      Siti A’isyah
                Beliau meriwayatkan hadits dari Rasulullah s.a.w., sebanyak 2210 buah. Dari jumlah tersebut, 174 buah muttafaq a’alaih, 64 buah infrada nihi’l-Bukhary dan 68 buah infrada bihi Muslim. Dalam jajaran para pe-rawi di kalangan sahabat ia menduduki rangking keempat.
a.       Tanggal wafatnya
Ia meninggal pada tahun 57 hijriah.
5.      Ibn Abbas
                Hadits- hadits yang beliau riwatkan sebanyak 1660 buah. Dari jumlah tersebut, yang muttafaq ‘alaih sebanyak 95 buah, yang infrada bihi’l-Bukhary sebanyak 28 buah dan yang infrada bihi Muslim sebanyak 49 buah. Dalam jajaran para pe-rawi di kalangan sahabat ia menduduki rangking kelima.
a.       Nama lengkap dan tanggal kelahirannya
Abdullah bin Abbas atau biasa disebut juga dengan “Ibn Abbas”’ adalah anak paman Rasul SAW, al-Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyimbin Manaf al-Makki al-Madani at-Tha’if, sedang ibunya adaIah saudara Maimunah (istri Rasul SAW). Ia dilahirkan 3 tahun sebelum hijriah. dan
b.      Tanggal wafatnya
Beliau meninggal di Tha’if tahun 68 hijriah.

6.      Jabir bin Abdillah
                Hadits-hadits yang beliau riwayatkan sebanyak 1540 buah. Dari jumlah tersebut  yang muttafaq ‘alaih sebanyak 60 buah, yang infrada bihi Muslim sebanyak 49 buah. Dalam jajaran periwayat  Hadits dikalangan sahabat ia menduduki rangking keenam.
a.       Tanggal kelahirannya
Ia dilahirkan pada tahun 16 sebelum hijriah.
b.      Kota –kota yang dikunjungi
         Di mesjid Nabawi Madinah ia memberikan bimbingan pengajian kepada masyarakat. Ke mana saja ia pergi, seperti ke Mesir dan Syam, selalu dikunjungi masyarakat  yang ingin mengambil ilmunya dan meneladani ketakwaannya.
c.       Tanggal wafatnya
Beliau meninggal di Madinah tahun 78 hijriah.




7.      Abu Sa’id al-Khudri
               Hadits-hadits yang beliau riwayatkan sebanyak 1170 buah. Dari jumlah tersebut, yang muttafaq ‘alaih sebanyak 46 buah, yang infrada bihi’l-Bukhary sebanyak 16 buah dan yang infrada bihi Muslim sebanyak 52 buah. . Dalam jajaran periwayat  Hadits dikalangan sahabat ia menduduki rangking ketujuh.
a.       Nama lengkapnya
Abu Sa’id al-Khudri adalah nama gelar yang diberikan  kepadanya sedangkan nama aslinya adalah Sa’ad bin Malik bin Sinam.  
b.      Tanggal wafatnya
Ia meninggal pada tahun 74 hijriah.
               




Ushul Fiqh - 'Urf

a.  Pengertian ‘Urf
Kata ‘urf secara etimologi berarti “sesuatu yang dipandang baik dan diterima oleh akal sehat”. Sedangkan secara terminologi, seperti dikemukakan  Abdul-Karim Zaidan, istilah ‘urf  berarti:
Sesuatu yang  tidak asing lagi bagi satumasyarakat karena telah menjadi kebiasaan dan menyatudnegan kehidupan merekabaik berupaperbuatan atauperkataan.
Istilah urf dalam pengertian tersebut sama dengan pengertian istilahal –‘adah (adat istiadat).

b.  Macam –macam ‘Urf
‘Urf baik berupa perbuatan maupun berupa perkataan, seperti dikemukakan Abdul –Karim Zaidan, terbagi kepada dua macam:
1.  Al- ‘Urf al- ‘Am (adat kebiasaan umum), yaitu adat kebiasaan mayoritas dari berbagai negri disatu  masa.
2.  Al- ‘Urf al- Khas (adat kebiasaan khusus) yaitu adat istiadat yang berlaku pada masyarakat atau  negri tertentu.

Di samping pembagian di atas,’urf dibagi pula kepada:
1.  Adat kebiasaan yang benar, yaitu suatu halbaik yang menjadi kebiasaan suatu masyarakat, namun tidak sampai menghalalkan yang haram dan tidak pula sebaliknya.
2.  Adat kebiasaan yang fasid (tidak benar), yaitu sesuatu yang menjadiadat kebiasaan yang sampai menghalalkan yang diharamkan Allah.


Theory Of Max Weber



A. TheProtestant Ethic and The Spirit of Capitalism
Dalam The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism, weber menyatakan bahwa ketelitian yang khusus, perhitungan dan kerja dari Bisnis Barat didorong oleh perkembangan etika Protestan yang muncul pada abad ke-16 dan digerakkan oleh doktrin Calvinisme, yaitu doktrin tentang takdir. Pemahaman tentang takdir menuntut adanya kepercayaan bahwa Tuhan telah memutuskan tidak seorang pun yang dapat mengetahui apakah dia termasuk salah seorang yang terpilih. Dalam kondisi seperti ini menurut Weber, pemeluk Calvinisme mengalami "panik terhadap keselamatan." Cara untuk menenangkan kepanikan tersebut adalah orang harus berpikir bahwa seseorang tidak akan berhasil tanpa diberkahi Tuhan.
Menurut Weber etika kerja dari Calvinisme yang berkombinasi dengan semangant kapitalisme membawa masyarakat Barat kepada perkembanagan masyarakat kapitalis modern. Jadi, doktrin Calvinisme tentang takdir memberikan daya dorong psikologis bagi rasionalisasi dan sebagai perangsang yangn kuat dalam meningkatkan pertumbuhan sistem ekonomi kapitalis dalam tahap-tahap pembentukannya.
Hubungan antara semangat kapitalisme dan etika Protestan, memiliki kaitan konsistensi logis dan pengaruh motivasional yang bersifat mendukung secara timbal balik. Hubungan semacam itu disebut sebagai elective affinity.

B. The Theory of Social and Economic Organization
Weber dalam The Theory of Social and Economic Organization menemukan administrasi organisai tradional tidak efisien, boros dan tidak rasional. Oleh karena itu, Weber mengusulkan suatu tipe ideal untuk administrasi otganisasi (birokrasi) yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Aktivitas reguler diperlukan untuk pencapaian tujuan organisasi
- Organisasi kantor-kantor mengikuti prinsip hirarki, yaitu setiap kantor dibawah pengawasan yang lebih tinggi
- Operasi-operasi birokratis diselenggarakan "melalui suatu sistem kaidah-kaidah abstrak yang konsisten...(dan) terdiriatas penerapan kaidah-kaidah ini terhadap kasus kasus spesifik."
- Pejabat yang ideal menjalankan kantornya... berdasarkan impersonalitas formalistis.
- Perekrutan dalam organisasi birokrasi didasarkan pada kualifikasi-kualifikasi teknis dan yang terhindar dari tindakan pemecatan yang sewenang-wenang. Ada suatu sisitem promosi berdasarkan senioritas atau prestasi atau menurut kedua-duanya.
- Tipe organisasi administrasi yang murni birokratis, mampu mencapai tingkat efisiensi yang paling tinggi.

Metode – Metode Dalam Sosiologi


 
                Untuk mempelajari obyek sosiologi yaitu masyarakat. Sosiologi mempunyai cara kerja atau metode (method) yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.

                Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata dalam masyarakat. Di dalam metode kualitatif termasuk metode historis dan metode komparatif yang keduanya dikombinasikan menjadi historis – komparatif.

                Metode historis menggunakan analisis atau peristiwa – peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip –prinsip umum. Metode komparatif bertujuan untuk mendapatkan petunjuk – petunjuk mengenai perilaku masyarakat pada masa silam dan masa sekarang, dan jugamengenai masyarakat – masyarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda atau yang sama.

                metode studi kasus (case study) bertujuan untuk mempelajari sedalm – dalamnya salah satu gejala nyata dalam kehidupanmasyarakat. Metode kualitatif tersebut dalam istilah bahasa Jerman dapat dinamakan sebagai metode verstehen (artimya pengertian).

                Yang termasukjenismetode kuantitatif adalah metode statistic yang bertujuan menelaah gejala –gejala sosial secara matematis.

Di samping metode – metode diatas, metode –metode sosiologi lainnya:
                Metode induktif yang mempelajari suatu gejala yang khusus untuk mendapatkan kaidah – kidah yang berlaku dalam lapangan yang lebih luas. Metode deduktif, mulai dengan kaidah – kidah yang dianggap berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan khusus.
                Metode empiris yang menyadarkan diri pada keadaan –keadaan yang dengan nyata didapat dalam masyarakat, dan jenis metode rationalistis yang mencapai pengertian tentang masalah-masalah kemasyarakatam.
Sosiologi juga sering menggunakan metode fungsionalisme yang bertujuan untuk meneliti kegunan lebaga – lembaga kemasyrakatan dan struktur sosial dalam masyarakat.
    
Metode – metode sosiologi tersebut di atas bersifat saling melengkapi dan para ahli sosiologi seringkali menggunakan lebih dari satu metode untuk menyelidiki obyeknya yaitu masyarakat.

Faktor Pemilihan Metode Penelitian Tugas Sosiologi Agama oleh KPI 1C 2013


BAB 1.  Pendahuluan


                Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa dan mengapa pilihan metode penelitian sosiologi tersebut banyak digunakan oleh KPI 1-C dalam mengerjakan tugas sosiologi agama. Metode penelitian sosiologi sendiri terbagi menjadi dua, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
                Perbedaan metode kualitatif dan kuantitatif ialah, metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata dalam masyarakat.
Karakteristik penelitian kualitatif dapat dikemukakan berikut ini.
  • Penelitian kualitatif bersifat alamiah (naturalistic)
  • Data penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yakni data berupa kata-kata  dan gambar yang diperoleh dari transkripsi wawancara, catatan lapangan, foto,videotape, dokumen pribadi, dokumen resmi, memo, dan dokumen-dokumen lainnya.
  • Analisis data penelitian kualitatif cenderung secara induktif untuk memperoleh abstraksi dari keseluruhan data yang diperoleh.



                sedangkan metode kuantitatif menggunakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka,sehingga gejal-gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skal-skala,  indeks,  tabel danformula-frmula yang semuanya itu sedikit banyaknya mempergunakan ilmu pasti atau matematika.

BAB 2.  Metodologi


                Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.
Sumber data penelitian kualitatif dapat dibedakan atas:
(1)    subjek penelitian,
yakni sumber data, misalnya orang, yang aktif sebagai penghasil data (siswa, guru, pegawai kantor pos, camat, buruh pabrik, misalnya)
(2)    objek penelitian, yakni sumber data,
misalnya benda, yang berisi data (candi, novel, kumpulan puisi, surat pribadi, otobiografi, misalnya); dan
(3)    responden,
yakni orang yang merespon atau menjawab kuesioner atau angket yang diberikan peneliti saat mengumpulkan data.
       Dengan metode tersebut, peneliti berusaha mengembangkan konsep atau tema dengan memaparkan data berupa kata-kata dari responden sendiri yang diperoleh dari hasil wawancara.



BAB 3.  Temuan


Berikut  hasil temuan yang telah peneliti lakukan melalui wawancara:
                Sebagian besar responden memilih menggunkan metode kualitatif . Rata-rata jumlah narasumber yang digunakan dalam penelitian  kualitatif ±5  dengan jumlah pertanyaan ± 10. Berbagai macam alasan yang dikemukakan seperti tidak mengerti perhitungan presentase hasil kusioner, tidak membuang-buang waktu, lebih real, lebih memahami penelitian dan menyusun laporan dengan metode tersebut serta terbatasnya waktu penelitian.
                Namun ada juga beberapa responden yang menggunakan metode kuantitaif dengan alasan lebih praktis. Responden yang memilih metode kuantitatif , rata-rata jumlah narasumbernya  >5  orang dengan rata-rata pertanyaan >10.



BAB 4.  Kesimpulan


                 Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian kualitatif menjadi metode terbanyak yang digunakan oleh responden. Hal ini dikarenakan metode kualitatif dianggap lebih mudah dipahami dalam melakukan penelitian maupun penyusunan laporan.  Alasan-alasan seperti inilah yang sering dikemukakan responden.

BAB 5.  Daftar Pustaka


Bogdan, Robert C. dan Biklen, Knopp S. 1998. Qualitative Research in Education: An Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon, Inc. 
Soerjono soekanto.  Sosio Suatu Pengantar.  Edisi Keempat.  Rajawali pers Jkt.  1990



 BAB 6.  Identitas Narasumber

Dari uraian penelitian tersebut, responden berjumlah 24 orang. Yang terdiri dari:
1.      Jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 9.
2.      Responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 15 orang.
3.      Reponden yang rata-rata berusia 17 tahun berjumlah 2 orang.
4.      Responden yang rata-rata berusia 18 tahun berjumlah 18 orang.
5.       Responden yang rata-rata berusia 19 tahun berjumlah 4 orang.