BAB 1. Pendahuluan
Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui apa dan mengapa pilihan metode penelitian sosiologi
tersebut banyak digunakan oleh KPI 1-C dalam mengerjakan tugas sosiologi agama.
Metode penelitian sosiologi sendiri terbagi menjadi dua, yaitu metode
kualitatif dan kuantitatif.
Perbedaan
metode kualitatif dan kuantitatif ialah, metode kualitatif mengutamakan bahan
yang sukar dapat diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang
bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata dalam
masyarakat.
Karakteristik penelitian kualitatif dapat dikemukakan berikut ini.
- Penelitian kualitatif bersifat
alamiah (naturalistic)
- Data penelitian kualitatif
bersifat deskriptif, yakni data berupa kata-kata dan gambar yang
diperoleh dari transkripsi wawancara, catatan lapangan, foto,videotape,
dokumen pribadi, dokumen resmi, memo, dan dokumen-dokumen lainnya.
- Analisis data penelitian
kualitatif cenderung secara induktif untuk memperoleh abstraksi dari
keseluruhan data yang diperoleh.
sedangkan metode kuantitatif menggunakan bahan-bahan keterangan
dengan angka-angka,sehingga gejal-gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan
skal-skala, indeks, tabel danformula-frmula yang semuanya itu sedikit
banyaknya mempergunakan ilmu pasti atau matematika.
BAB 2. Metodologi
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.
Sumber data penelitian
kualitatif dapat dibedakan atas:
(1)
subjek penelitian,
yakni sumber data, misalnya
orang, yang aktif sebagai penghasil data (siswa, guru, pegawai kantor pos, camat,
buruh pabrik, misalnya)
(2)
objek penelitian, yakni
sumber data,
misalnya benda, yang berisi
data (candi, novel, kumpulan puisi, surat pribadi, otobiografi, misalnya); dan
(3)
responden,
yakni orang yang merespon
atau menjawab kuesioner atau angket yang diberikan peneliti saat mengumpulkan
data.
Dengan metode tersebut, peneliti berusaha mengembangkan konsep atau tema dengan memaparkan
data berupa kata-kata dari responden sendiri yang diperoleh dari hasil
wawancara.
BAB 3. Temuan
Berikut hasil temuan yang telah peneliti lakukan
melalui wawancara:
Sebagian
besar responden memilih menggunkan metode kualitatif . Rata-rata jumlah
narasumber yang digunakan dalam penelitian
kualitatif ±5 dengan jumlah
pertanyaan ± 10. Berbagai macam alasan yang dikemukakan seperti tidak mengerti
perhitungan presentase hasil kusioner, tidak membuang-buang waktu, lebih real, lebih
memahami penelitian dan menyusun laporan dengan metode tersebut serta
terbatasnya waktu penelitian.
Namun
ada juga beberapa responden yang menggunakan metode kuantitaif dengan alasan lebih
praktis. Responden yang memilih metode kuantitatif , rata-rata jumlah
narasumbernya >5 orang dengan rata-rata pertanyaan >10.
BAB 4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan
bahwa metode penelitian kualitatif menjadi metode terbanyak yang digunakan oleh
responden. Hal ini dikarenakan metode kualitatif dianggap lebih mudah dipahami dalam
melakukan penelitian maupun penyusunan laporan. Alasan-alasan seperti inilah yang sering
dikemukakan responden.
BAB 5. Daftar Pustaka
Bogdan, Robert C. dan Biklen, Knopp S. 1998. Qualitative Research in
Education: An Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and
Bacon, Inc.
Soerjono
soekanto. Sosio Suatu Pengantar. Edisi Keempat. Rajawali pers Jkt. 1990
Dari
uraian penelitian tersebut, responden berjumlah 24 orang. Yang terdiri dari:
1. Jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki
berjumlah 9.
2. Responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 15 orang.
3.
Reponden yang rata-rata berusia 17 tahun berjumlah
2 orang.
4.
Responden yang rata-rata berusia 18 tahun berjumlah
18 orang.
5. Responden
yang rata-rata berusia 19 tahun berjumlah 4 orang.
No comments:
Post a Comment